EXPOSSE.COMI JAMBI – Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, sebanyak 16 kota mengalami inflasi dan delapan Kota deflasi. Inflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Jambi, yaitu sebesar 0,75 persen dan terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,09 persen. Sementara itu, dari 90 kota yang menghitung IHK di Indonesia sebanyak 73 kota mengalami inflasi.
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Inflasi Provinsi Jambi pada bulan Februari 2020 Kota Jambi mengalami Inflasi sebesar 0,75 persen. Muara Bungo inflasi sebesar 0,36 persen. IHK kota Jambi sebesar 104,67 dan IHK Kota Muaro Bungo tercatat 104,68.
Inflasi di kota Jambi terjadi pada sembilan kelompok pengeluaran, sedangkan Inflasi di Kota Muaro Bungo terjadi pada tujuh kelompok pengeluaran, barang dan jasa. Karena adanya kenaikan indeks.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Drs. Wahyudin, M.M, dalam Ekspose Data BPS Jambi di Aula BPS Provinsi Jambi, pada Senin (2/3) mengatakan, tingginya angka Inflasi di Jambi tidak bagus, karena Inflasi harusnya terkendali. “Inflasi itu perlu, tetapi yang terkendali ini kan inflasinya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi, rugi. Jadi harus dikendalikan”, ujarnya.
Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan dengan cara yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi dengan cara banyaknya tenaga kerja. Sehingga menghidupi masyarakat banyak. Ia kembali menambahkan “Seperti sektor pertanian, pertambangan dan ketiga yaitu perdagangan”, tutupnya.
Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga pada Sembilan Kelompok Pengeluaran yaitu; kelompok makan dengan minuman dan tembakau sebesar 0,14 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen. Kelompok kesehatan sebesar 3,67 persen. Kelompok transportasi sebesar 2,72 persen. Kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 4,83 persen . Kelompok penyediaan makanan dan minuman sebesar 0,65 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,09 persen.
Sedangkan Inflasi di Kota Muaro Bungo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran yaitu; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,85 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen. Kelompok kesehatan 0,28 persen. Kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,19 persen. Kelompok pendidikan 0,28 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen. (02)
Discussion about this post