EXPOSSE.COMI JAKARTA – Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengkritisi kebijakan pemerintah membuka pintu penerbangan internasional untuk WNA atau turis asing dari 18 negara mulai Kamis (14/10).
Dicky menilai kebijakan itu terlalu dini dilakukan di tengah pemerintah yang menyatakan bahwa saat ini seluruh warga harus waspada terhadap gelombang tiga covid-19 yang diprediksi terjadi Desember 2021 nanti.
“Ini seperti aneh ya, artinya kita tidak menerapkan strategi mitigasi yang kuat, yang merespons skenario terburuk. Bahwa adanya pelonggaran memang tidak bisa dihindari, tapi seyogianya pelonggaran dilakukan bertahap dan uji coba dahulu,” kata Dicky, Selasa (12/10).
Dicky menyebut, pembukaan pintu masuk kedatangan internasional berpotensi besar membawa penularan baru mutasi virus SARS-CoV-2. Apalagi saat ini, varian Mu dan C.1.2 tengah diawasi lantaran dinilai sejumlah negara memiliki tingkat penularan dan keparahan gejala klinis yang cukup tinggi.
Begitu juga dengan varian Delta yang saat ini sudah menjadi penularan lokal menurutnya harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada ribuan variant of concern (VoC) di Indonesia. Rinciannya 3.114 kasus varian Delta, 65 kasus varian Alfa, dan 22 kasus varian Beta.
“Dari awal saya katakan ada dua varian baru yang kita harus waspadai yaitu Mu dan C.1.2. Varian Mu diduga mendekati setidaknya sama dengan Delta dalam kecepatan menginfeksi. Data 2-3 hari terakhir varian Mu juga bisa mendominasi Delta di Ekuador, berarti ini kan serius,” jelasnya.
Dengan sekumpulan potensi dan kewaspadaan itu, Dicky menilai lonjakan kasus covid-19 di akhir tahun kemungkinan besar akan terjadi. Selain karena relaksasi pemerintah, dan juga capaian vaksinasi yang belum 100 persen di Indonesia.
Akhir tahun merupakan momentum libur Natal dan tahun baru yang berpotensi melahirkan mobilitas tinggi dari masyarakat. Apalagi menurutnya banyak masyarakat yang melakukan revenge travel mengingat saat ini pemerintah sudah mulai membuka keran tempat wisata di sejumlah daerah.
“Ancaman gelombang ketiga ini sulit dihindari, dan kalaupun siap yang kita lakukan adalah mencegahnya supaya tidak berdampak besar,” ujar Dicky.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sebelumnya mewanti-wanti segenap masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penularan covid-19, kendati jumlah sebaran kasus covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito menyebut kewaspadaan juga harus ditambah mengingat Indonesia berpotensi ‘dihantam’ gelombang tiga covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun 2021.
Seiring dengan kewaspadaan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pintu penerbangan internasional bakal dibuka untuk WNA mulai 14 Oktober 2021.
Kendati tidak merincikan 18 negara tersebut, namun ia Singapura bukan salah satunya karena belum memenuhi syarat kewaspadaan level 1 dan 2 dari WHO. Ia menuturkan aturan nantinya akan tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
Adapun aturan itu juga diperluas dari sebelumnya yang hanya dibuka kepada 5 negara saja, yaitu Korea Selatan, China, Jepang, Uni Emirate Arab seperti Abu Dhabi dan Dubai, serta Selandia Baru. (Sumber: cnnIndonesia)
Discussion about this post