EXPOSSE.COMI JAMBI – Jumlah anggaran yang minim dan masih dipegangnya anggaran dana pelatihan dan pembinaan untuk KONI Provinsi Jambi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jambi, menjadi kendala yang sangat besar bagi KONI Provinsi Jambi untuk melakukan pembinaan terhadap Cabor dan Atlet yang ada di wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan, dalam Acara Coffe Morning KONI Provinsi Jambi dengan insan pers Jambi di Aula KONI Provinsi Jambi, Senin (1/11).
“Banyak kendala kami hadapi, jika anggaran masih berada di Dispora, termasuk anggaran pembinaan dan pelatihan untuk atlet dan Dana untuk pendampingan media,” ujar Budi.
Karena itu, Budi meminta Gubernur Jambi dan pihak terkait lainnya, lebih memperhatikan dunia olahraga Jambi, yang sebenarnya memiliki kualitas luar biasa, jika ditempa dengan pelatihan yang bagus dan didukung dana yang cukup.
Anggaran yg turun drastis dari Periode tahun sebelumnya, yg mencapai Rp33 Miliar, ditenggarai sangat tidak masuk akal. Akibatnya, KONI Jambi tidak bisa melakukan pembinaan secara maksimal untuk para atletnya, yang memiliki kualitas di atas rata-rata.
Yang lebih miris lagi, banyak atlet Jambi yang dibawa oleh Provinsi lain. “Rata-rata atlet kita yang berlaga di event-event besar, memperoleh piala untuk daerah lain. Alangkah sedihnya,” ungkap Budi.
Padahal semua atlet tersebut adalah kebanggaan Jambi. Namun karena pembinaan tidak dilakukan secara maksimal karena kurangnya anggaran, membuat atlet Jambi diembat oleh Provinsi lain, yang fokus melakukan pembinaan dan bisa mensejahterakan atletnya, baik dalam kesejahteraan, atau pun pembinaan.
Menurut Budi, banyak yang harus dibenahi dalam dunia olahraga di Jambi. Namun tentu hal tersebut membutuhkan dana. “Paling kurang, kita butuh Rp30 Miliar,” tuturnya.
Untuk Pelatda dan Pemusatan Atlet, menurut Budi, KONI telah mengajukan anggaran sejumlah Rp3,9 Miliar, namun anggaran yang disetujui untuk KONI tahun 2022 mendatang direncanakan hanya Rp2,9 Miliar. Jumlah itu dipangkas untuk Gubernur Cup, tersisa hanya Rp2,5 Miliar.
Saat ini pun, mirisnya, banyak daerah lain yang terang-terangan meminta atlet Biliar Jambi, untuk mereka bina dan sejahterakan.
Bukan hanya atlet Biliar, atlet dari Cabor lain pun banyak yang dilirik oleh daerah lain.
Budi menyatakan optimis, Jambi bisa masuk 10 besar, jika anggaran dana diperhatikan oleh Pemprov Jambi, agar pembinaan dan kesejahteraan untuk para atlet, bisa dilakukan secara maksimal.
Berapa Dukungan APBD untuk dunia olahraga Jambi. (Exp-008)
Discussion about this post