EXPOSSE.COMIJAMBI – Pemerintah Kota Jambi mulai membedah ulang data kemiskinan warganya. Tak lagi mengandalkan cara lama, seluruh proses kini dipacu dengan sistem digital. RT pun dilibatkan penuh, karena merekalah yang tahu persis kondisi warganya.
Langkah ini ditempuh lewat proses verifikasi dan validasi (verval) data fakir miskin, yang ditargetkan mencakup 75 ribu jiwa. Dari total 342 ribu penduduk, sejauh ini baru 13 ribu kepala keluarga yang sudah terdata.
“Kalau dulu masih sering ada bantuan tak tepat sasaran, sekarang tidak bisa lagi. Semua berbasis eviden dan bisa diverifikasi langsung secara digital,” tegas Wali Kota Jambi, Maulana.
Data yang sudah diverifikasi nantinya akan masuk ke ATASEE, sistem informasi sosial berbasis rumah tangga yang dikembangkan Pemkot Jambi. Dari situ, berbagai program perlindungan sosial mulai dari layanan kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga bantuan berbasis keluarga akan dipetakan.
Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, menyebut RT punya peran penting dalam percepatan verval.
“Area sangat luas, sementara tenaga terbatas. RT yang tahu kondisi lapangan langsung, sehingga lebih cepat dan akurat,” jelasnya.
Saat ini, angka kemiskinan Kota Jambi berada di kisaran 7,73 persen. Itu berarti dalam satu RT dengan 200 warga, ada sekitar 24 orang fakir miskin yang perlu diverifikasi datanya.
Pemkot menegaskan, program ini bukan sekadar formalitas. Verval digital jadi fondasi penting agar bantuan sosial benar-benar sampai pada warga yang berhak.(EXP-001)
Discussion about this post