EXPOSSE.COMI SAROLANGUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas tenaga fasilitator lapangan (TFL, KKM dan KSM) kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang air Minum dan Sanitasi tahun 2021 serta sosialisasi arah kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi tahun 2022, Kamis (24/06) kemarin di Aula Hotel Golden Sarolangun.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra yang diwakili oleh Asisten II Ir Dedy Hendry yang juga sekaligus Peltu Kadis PUPR Kabupaten Sarolangun, M.Si, yang dihadiri Kabid Cipta Karya Anzalia Novianti, ST, Kabid Bina Marga Hadi Sarosa, ST, serta jajaran Dinas PUPR, para Nara sumber, Para lurah dan Kades serta peserta dan tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana Nasda Novi, ST mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 80 orang peserta yang terdiri dari 12 orang TFL, para lurah dan Kades masing-masing penerima dana dak tahun 2021 dan tahun 2022 mendatang, 15 orang ketua KSM dan KKM dan para nara sumber yang berkompeten.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk rapat koordinasi kepada para penerima program, penyampaian usulan program bidang air minum dan sanitasi tahun 2022 serta penguatan kapasitas tenaga tasilitator lapangan dan sosialisasi arah kebijakan kegiatan dak bidang air minum dan sanitasi,” katanya.
Selain itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Anzalia Novianti mengatakan bahwa pelaksanaan program DAK bidang air minum dan sanitasi terdapat menu penambagan sambungan rumah, penguatan kapasitas tenaga fasilitator , penanggulangan kemiskinan.
Untuk program kegiatan air minum di Kabupaten Sarolangun sudah ada sebanyak 3.820 unit dalam rentang waktu dari tahun 2017-2021, sedangkan sambungan rumah untuk program DAK Sanitasi sudah ada sebanyak 2.816 unit sambungan rumah terhitung dari tahun 2017-2021.
“Tahun 2021 kegiatan dak air minum dan sanitasi dilakukan dengan total anggaran Rp5 Miliar lebih, sebanyak 7.115 jiwa target pemanfaatan dan penambahan saluran rumah,” katanya.
“Tentunya melalui kegiatan ini kita harapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga fasilitator lapangan, kelompok swadaya masyarakat kegiatan bidang air minum dan sanitasi dalam hal perencanaan, pembangunan dan pengawasan, serta meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya air minum dan sanitasi,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten II Dedy Hendry mengatakan kegiatan ini secara nasional memiliki target 100-0-100, artinya secara 100 persen bisa terakses air bersih, 0 persen kawasan kumuh bisa dihilangkan dan 100 persen melaksanakan kegiatan sanitasi.
“Maka dilakukan program kegiatan dak bidang air minum dan sanitasi ini, kami di dinas PUPR juga berupaya untuk mewujudkan itu sebagaimana visi dan misi bapak Bupati Sarolangun dalam meningkatkan akses ketersediaan air bersih dan sanitasi serta pengurangan kawasan kumuh,” katanya.
Ia berharap para kepala desa yang menerima dak program air minum dan sanitasi agar menyiapkan dokumen yang diperlukan dengan sebaik-baiknya, serat dapat membangun fasilitas air bersih dan sanitasi ini dengan sebaik-baiknya karena ini bukan hanya untuk capaian pembangunan daerah, akan tetapi juga untuk peningkatkan ekonomi masyarakat.
Dedy Hendri juga menegaskan agar program air minum dan sanitasi melalui dana DAK tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan tujuan dan target yang hendak dicapai. Sebab, kebutuhan air minum merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat termasuk juga sanitasi.
“Maka tentunya kegiatan akan kita pantau dan awasi dengan baik supaya kita mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, untuk membangun kabupaten Sarolangun yang lebih baik lagi, mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan baik dan mendapatkan ridho dari Allah SWT,” katanya.
Dalam kegiatan itu juga, dilakukan pemaparan materi Nara sumber dalam penguatan kapasitas tenaga fasilitator lepangan serta rapat koordinasi dalam menentukan arah kebijkan kegiatan dak bidang air minum dan sanitasi tahun 2022 mendatang. (Exp-002)
Discussion about this post