EXPOSSE.COMI BANDAR LAMPUNG – Menjadi korban perundungan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Gita Mandasari (35), Nenek Irawati akhirnya melapor ke Polda Lampung, Senin (17/2) malam.
Nenek 55 tahun asal Palembang, Sumatera Selatan ini melaporkan Gita Mandasari karena telah menuduhnya menculik anak. Bahkan, warga Jalan Dasamuka, Gang Ikhlas, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung itu juga disebut telah mem-bully, menarik, meludahi dan menampar Irawati.
Kejadian itu menjadi viral karena videonya beredar di media sosial. Irawati mengaku melapor ke Polda Lampung karena merasa tidak ada iktikad baik dari Gita. Irawati membawa masalah ini ke ranah hukum agar namanya bisa direhabilitasi.
Kartini, salah seorang kerabat yang mewakili Irawati mengatakan, pasca kejadian tersebut, nenek Irawati tak mau ditemui oleh orang lain. “Setelah kejadian, Nenek Surwati trauma, gak bisa lihat orang banyak dan liat pintu terbuka,” katanya di Mapolda Lampung. Jika melihat pintu terbuka, Irawati kerap menjerit ketakutan.
Kartini sendiri baru tahu Irawati menjadi korban bullying setelah melihat video di Youtube. “Saya tahu liat dari Youtube anak saya. Pagi-pagi saya langsung bertindak,” tegasnya.
Kartini menuturkan, pihaknya melaporkan Gita Mandasari karena tidak ada iktikad baik. “Yang bersangkutan tidak ada iktikad baik kepada Nenek. Jadi kami minta keadilan untuk membersihkan nama dia,” tegasnya.
M Ali, kuasa hukum dari BMW and Partner, mengatakan, pihaknya melaporkan Gita ke polisi atas dugaan fitnah dan penganiayaan. “Ini atas tindak pidana fitnah dan penganiayaan,” tegasnya. Menurut Ali, Irawati telah menjalani pemeriksaan intensif di ruang Subdit 3 Ditkrimum Polda Lampung.
Gita Buka Suara
Warganet ramai-ramai mem-bully akun sosial media seorang ibu rumah tangga di Bandar Lampung yang terlibat cekcok dengan pemulung karena dicurigai menculik anak beberapa hari lalu. Wanita tersebut bernama Gita Mandasari (35), warga Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Menanggapi banyaknya komentar miring warganet di akun pribadi Facebook dan Instagram miliknya, Gita pun buka suara. Ia mengaku pasrah dan menyerahkan semua masalah yang menyangkut diri dan keluarganya ke pihak polisi. “Saya cuma diam setiap baca komentar maupun inbox langsung ke saya. Sedih ya. Tapi mau gimana lagi. Itu hak mereka,” ujar Gita, Senin (17/2).
Gita pun mengaku sudah bertemu langsung dengan Irawati, pemulung yang awalnya diduga pelaku penculikan pasca video viral. Secara pribadi, kata Gita, ia sudah meminta maaf terkait masalah tersebut. Meski hal ini telah dibantah oleh pihak Irawati, yang mengatakan jika Gita Mandasari tidak pernah datang untuk meminta maaf dan beritikad baik.
Ternyata, ada pengalaman beberapa hari sebelum Irawati datang dan dituduh hendak melakukan penculikan anak. “Dua hari sebelumnya ada pria paruh baya pake kemeja nawari anak saya buah. Saya tanya, bapak itu katanya memang suka dengan anak kecil,” jelasnya.
Dari situ, lanjut Gita, muncul rasa waswas terhadap orang asing. Terlebih lagi saat orang asing itu mencoba interaksi dengan kedua anaknya yang masih berusia 6 dan 10 tahun. “Jadi kemarin itu waktu kejadian, Ibu Irawati ini nepuk-nepuk tangan seperti mau manggil anak saya,” katanya.
Melihat gelagat mencurigakan, Gita langsung mendatangi Irawati dan menanyakan perihal maksud dan tujuannya. Diakui Gita, tudingan tersebut karena naluri seorang ibu dalam melindungi anaknya. “Bukan saya yang melaporkan Ibu Irawati. Ibu itu dibawa ke kantor polisi atas keinginan warga dapat perlindungan,” katanya.
Terkait kekerasan fisik yang dilakukan terhadap Irawati, kata Gita, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pembelaan.
Lantaran Irawati berusaha meludahi dan menarik baju Gita, meski dalam video, justru Gitalah yang melakukan perbuatan kasar bertubi-tubi tersebut pada Irawati. “Kalaupun ada pihak yang ingin melaporkan saya ke polisi silakan. Saya akan hadiri panggilan polisi,” tandasnya. (Cop-01)
Discussion about this post