EXPOSSE.COMI JAMBI – Untuk menjaga lingkungan Jambi, bahkan dunia agar tetap bersih dan aman dari pencemaran dan kerusakan, pihak Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Jambi melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha dan pihak terkait yang ada di Jambi.
Para pengusaha ini diminta tidak membakar sampah hasil usahanya dengan cara dibakar, namun dikelola dengan bijak, menggunakan alat yang biasanya digunakan untuk mengolah sampah. Hal ini tidak lain adalah sebagai cara untuk mencegah pencemaran terpapar radiasi radikal bebas dan asap yang bisa mencemarkan udara, yang sehari-hari digunakan manusia untuk bernafas.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Jambi, Dr Evi Frimawaty S Pt, Msi, Senin (16/12), disela Acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tahun 2019 di Aula Dinas KLH Provinsi Jambi. Acara yang mengambil tema “Beat Air Pollution” atau “Kendalikan Polusi Udara”, yang kemudian disesuaikan menjadi “Biru Langitku, Hijau Bumiku”.
Tema ini diangkat, karena polusi udara saat ini telah menjadi salah satu ancaman bagi kesehatan manusia. Data WHO mencatat, bahwa 9 dari 10 orang di seluruh dunia, telah terpapar pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industry, pertanian, dan pembakaran sampah.
Tema “Biru Langitku, Hijau Bumiku”, menyampaikan pesan, bahwa ada keterkaitan erat antara polusi udara, dengan aktifitas manusia sehari-hari. Polusi udara yang terjadi adalah akibat aktifitas manusia dan sebaliknya, juga memberikan dampak bagi kehidupan manusia.
Selanjutnya, menurut Evi, Pengendalian polusi udara adalah upaya yang harusnya dilakukan secara bersama. Upaya menghijaukan bumi dianggap merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan polusi udara. Mulai dari penanaman pohon, menjaga ketersediaan Ruang Terbuka Hijau, mengelola sampah, meningkatkan pengelolaan terhadap sumber-sumber emisi dan baerbagai upaya lain, agar kualitas udara tetap terjaga.
“Hal ini tentunya tidak dapat dilakukan oleh DLH saja. Tapi juga oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk di dalamnya komponen masyarakat”, ujar Evi.
Karena itu, menurut Evi, peringatan Hari Lingkungan Hidup 2019 ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan dunia usaha yang ada di Provinsi Jambi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa pengendalian polusi udara adalah tugas kita bersama.
Keterlibatan dunia usaha, diharapkan bukan hanya kewajiban yang tertuang di dalam dokumen saja, tetapi harus membangun komitmen bersama Pemerintah, sehingga upaya-upaya pengendalian polusi udara dapat lebih terarah, menyeluruh dan berkelanjutan.
Menurut Evi, secara umum, kualitas udara di Provinsi Jambi tergolong baik, meski beberapa bulan lalu sempat memburuk akibat kabut asap, yang disebabkan oleh pembakaran hutan dan lahan. “Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, agar ke depan hal yang sama dapat dicegah dan tidak terulang kembali”.
Dalam acara ini, DLH Provinsi Jambi juga menyerahkan Penghargaan Adiwiyata dan Pembinaan Kampung Iklim, kepada beberapa orang terpilih di Provinsi Jambi. (pem-ikl)
Discussion about this post