EXPOSSE.COMI JAMBI – Kabar gembira untuk semua pengunjung Kebun Binatang (KB) Taman Rimba Jambi. Ada penambahan koleksi Tapir di kebun binatang ini. Induk Tapir yang berusia delapan tahun, bernama Kasih, telah melahirkan satu anak dengan jenis kelamin Jantan, pada 10 Juli, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Sontak hal tersebut membuat bayi Tapir tersebut diberi nama Erliadha.
Pada kesempatan ini, Exposse diperbolehkan untuk melihat langsung keadaan bayi Tapir beserta induknya yang diletakkan dalam satu kandang, sudah dipisahkan dari tiga ekor Tapir dewasa lainnya. Untuk masuk ke dalam tentunya bersama petugas pengawas hewan Tapir langsung.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), KB Taman Rima Jambi, Erliyani yang turun langsung menjelaskan terkait kelahiran untuk yang kelima kalinya, para Tapir di Taman Rimba, Rabu, (13/7). “Lebaran Idul Adha, kita buka jam kunjungan pada pukul 11. Pada Jam 12, anak Tapir ini lahir. Alhamdulillah proses lahirnya lancar normal”, ungkap Erliyani.
Menurut Erliyani, anak dan induk Tapir tersebut berada dalam kondisi sehat. Si anak terlihat menggemaskan, dengan bobot kurang lebih lima kilogram.
Bertambahnya satu bayi Tapir jantan itu, menambah jumlah yang ada di KB Taman Rimba Jambi sebanyak lima ekor dan ke depan akan dilakukan pengembangan karena hewan tapir ini dianggap sudah menjadi satwa langka dan dilindungi dan Jambi berhasil mengembangbiakkannya.
Usianya yang baru melahirkan serta keadaannya yang sensitif tentu belum boleh untuk dilihat banyak orang, dan untuk diperlihatkan juga masih menunggu waktu sekitar dua hingga tiga bulan.
“Ya dia ini kita takutnya stres kalau ramai orang, jadi butuh waktu sekitar dua bulan untuk bisa kita perlihatkan ke masyarakat, takutnya kita pegang. Karena saat kita gendong saja, malahan tak mau menyusui induknya”, jelas Erliyani.

Dijelaskan Erliyani, induk Tapir tersebut telah mengandung selama 400 hari, dengan masa birahi dua tahun. “Selama 13 Bulan 14 hari masa kehamilan, belum lagi masa birahi, jadi hampir empat tahun ya kita menunggu Tapir ini untuk melahirkan seperti sampai seperti ini”, imbuhnya.
Pihak KB Taman Rimba berharap, agar Tapir beserta induknya selalu sehat. Karena itu, pihak petugas berjaga selama 24 jam untuk perawatan bayi Tapir tersebut. Mereka bergantian siap untuk menjaga, memberi pakan dan vitamin. Untuk pakannya sendiri, rumput daun petai china dan buahnya adalah pisang dan pepaya. Hal ini agar sang Induk Tapir banyak memproduksi air susu.
Petugas penjaga serta pengawasan Tapir, Wawan, menjelaskan bahwa harus menjaga dengan ketat, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. “Kita jaga, kita perhatikan makannya, vitaminnya, jangan sampai anaknya ketindihan ibunya, jangan sampai kepanasan atau kedinginan”, jelasnya.
Tapir memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang mamalia. Tapir juga masuk hewan yang dilindungi karena mengalami kepunahan. (Exp-003)
Discussion about this post