GEBU MINANG atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan Menggerakkan dan Pemberdayaan serta membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.
Atas saran Presiden Soeharto saat bertemu para petani di Sumatra Barat, lalu diprakarsailah pendirian Lembaga Gebu Minang pada tanggal 24 Desember 1989 oleh beberapa tokoh Minang, seperti Azwar Anas, Awaluddin Djamin, Bustanil Arifin, Emil Salim, Harun Zain, Hasan Basri Durin, Hasyim Ning, Fahmi Idris, Sjafaroeddin Sabar, Nasrun Syahrun, Rustam Didong, Ali Akbar Navis, dan beberapa orang tokoh lainnya.
Beberapa orang di antara Pendiri Gebu Minang Nasional, adalah; Oesman Sapta Odang, Azwar Anas, Awaluddin Djamin, Bustanil Arifin, Emil Salim, Harun Zain, Hasan Basri Durin, Hasyim Ning dan Sjafaroeddin Sabar.
Pada awalnya Gebu Minang adalah akronim dari Gerakan Seribu Rupiah Minang yang bertujuan mengumpulkan seribu rupiah dari setiap warga Minang yang ada di perantauan untuk pembangunan di kampung halaman. Belakangan akronim tersebut berubah menjadi Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang.
Berikut beberapa orang yang pernah memimpin Gebu Minang sebagai ketua umum:
No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 Prof. Dr.Emil Salim 1989 1994
2 Prof. Dr.Emil Salim 1995 2000
3 Prof. dr. Fasli Jalal PhD 2001 2004
4 Mayjend. (TNI) H.Asril Tanjung SIP 2005 2010
5 Ir. H. R.Ermansyah Jamin Dt. Tanmaliputi 2011 sd 2016
6 Oesman Sapta Odang 2016 2021
Penerapan Revitalisasi Gebu Minang Bantu Mendorong Kemajuan Bangsa
Revitalisasi di internal Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) akan mendorong kemajuan bangsa Indonesia, khususnya bidang ekonomi dan budaya karena akan fokus dalam menggerakkan sektor riil.
“Perlindungan terhadap masyarakat Minang di sektor perdagangan akan membawa efek domino, karena sebagian besar usaha masyarakat Minang bergerak di sektor riil dan Usaha Kecil Menengah,” kata kata Ketua Gebu Minang, “Oesman Sapta Odang” dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Dia mencontohkan rumah makan Padang yang banyak menyerap tenaga kerja sehingga kalau diperhatikan secara serius maka pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat.
Selain sektor ekonomi, menurut dia, sumbangsih masyarakat Minang di bidang politik dan kebudayaan juga tidak kalah besar. Karena itu keberadaan Gebu Minang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Minang dan Indonesia dalam melakukan pembangunan diberbagai sektor. Terlebih, visi dan misi Gebu Minang sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo.
Gebu Minang Jambi
Menyikapi Revolusi visi dan misi dari Gebu Minang pusat dalam upaya Gerakan dan Pemberdayaan Ekonomi dan Budaya Minang maka Beberapa tokoh-tokoh muda Minang di Jambi di era tahun 2003/2004 mencoba membaca situasi kondisi masyarakat Minang waktu itu terutama yang bergerak disektor riil dan jasa mengalami kesulitan di bidang Pemodalan dan akses produk.
Begitu juga di sektor lainnya hal itu disebabkan oleh Eforia Reformasi dan hawa politik daerah yang sedikit menguat. Kondisi itu berhembus ke internal Organisasi masyarakat Minang Jambi, sehingga Fungsional Organisasi Yang terdiri dari tokoh muda pada waktu itu menolak beberapa keputusan sepihak yang dilakukan oleh Organisasi waktu itu.
Kondisi ini berimplikasi pada Pendirian DPW- GEBU MINANG yang terstruktur dengan visi dan misi yang jelas. Gagasan ini diprakarsai oleh sembilan orang tokoh yg dikenal dengan “Bujang Sembilan” sebagai Pendiri “Gebu Minang Jambi.” Yakni;
- Asrizal Paiman Dt.Malano (PKLKP Payakumbuh)
- Effendi Hatta St.Mangkudun (IKTD. Tanah Datar)
- Erinaldi Dt. Sari Pado Basi (IKPS.Pesisir Selatan)
- Bagindo Nasri.MZ ( PKDP. Pariaman)
- Larlen ( Sawah Lunto Sijunjuang)
- Darnis. Alm ( Kab Solok)
- Arif Arifin. Alm ( PKLKP. Payakumbuh)
- Zainurman ( IKPS. Pesisir Selatan)
- Jamalius (PKDP. Pariaman )
Dan untuk Pendirian DPW GEBU MINANG JAMBI Secara Intens dilakukanlah lobi-lobi secara maraton ke Jakarta menemui petinggi-petinggi DPP yang waktu itu ketua DPP dijabat oleh “Jendral Asril Tanjung.”
Begitu juga dengan Pemda Sumbar, Gamawan Fauzi, Gubernur Sumbar, serta LKAAM sumbar. Dt Malano dan Dt Saripado Basi serta Effendi Hatta St Mangkudum , Alhamdulillah diberi oleh Allah kesehatan dan kesempatan untuk mengurus dan melaksanakan tugas itu mondar mandir ke jakarta dan Padang. (*)
Discussion about this post