EXPOSSE.COM – Penyakit stroke membuat penderitanya bisa mengalami kecacatan. Rasa tak percaya diri hingga rendah diri seringkali membuat pasien stroke merasa sedih. Stroke merupakan bagian penyakit perjalanan usia. Stroke menyebabkan kecacatan seumur hidup. Maka terapi yang dilakukan untuk memulihkannya juga disarankak agar dilakukan seumur hidup.
Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan adanya kelainan di otak. Ada yang dikenal dengan istilah stroke sumbatan atau iskemik. Dan, ada stroke pecah pembuluh darah. Untuk menentukan pasien terkena stroke dan memastikan terkena stroke jenis apa, wajib menggunakan alat yang dinamakan CT Scan atau MRI.
“Menurut saya kasus-kasus yang berhubungan dengan saraf seperti stroke, dampaknya seumur hidup. Segala terapi juga sifatnya seumur hidup. Baik yang mengalami keparahan akut sama yang kronis,” kata Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari Klinik Wijaya, Jakarta, dr. Kaleb Tjindarbumi, Sp.KFR.
Berdasar itu yang bisa dilakukan adalah melatih kemandirian pasien dengan berbagai macam terapi. Melatih tangan dan kakinya agar bisa berjalan lebih mandiri, melatih otot, dan tahapan kognitifnya.
“Sejauh apa pasien bisa mandiri. Tahap apa sih modalnya. Ototnya kognisinya. Harapan pasien seperti apa? Apa yang pasien inginkan,” paparnya.
Menurut dr. Kaleb, sebanyak 90 persen pasien stroke selalu ingin berjalan. Pasien stroke akan lebih baik dan mengalami kemajuan pesat saat terapi jika pada 3-6 bulan pertama. Namun jika sudah kronis atau tahunan, cenderung lebih lambat namun masih bisa diperbaiki atau diperkuat.
“Pasien baru kena stroke 3-6 bulan jika menjalani terapi maka progressnya akan bagus. Akan terjadi pemulihan otak. Bisa lebih pulih, namun ketika pasien jarang terapi atau tidak menggerakan kaki dan tangannya, maka otot-otot tak terpakai dan akan semakin lemah. Jika sudah kronis maka akan dipantau evaluasi lebih lanjut,” ungkapnya.
Salah satu terapi yang bisa melatih gerak tangan dan kaki pasien stroke menjadi lebih baik adalah dengan terapi robotik. Terapi ini menjadi terapi yang lebih maju ketimbang terapi konvensional. Atau pasien juga bisa menjalani fisioterapi.
“Dengan terapi robotik akan melihat kemampuan pasien untuk lebih baik dari mulai kekuatan otot tangan dan kakinya. Memiliki sifat memicu neuroplastisitas, melakukan repetisi yang baik dan sifatnya konsisten,” katanya.
Penyakit stroke adalah silent killer atau bisa merenggut nyawa pasien secara tiba-tiba atau menyebabkan kecacatan. Stroke bisa ditandai dengan sakit kepala.
Dokter Spesialis Saraf dari Klinik Wijaya dr. Sukono Djojoatmodjo Sp.S menjelaskan stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi karena aliran darah ke otak terganggu. Bisa karena tersumbat, namanya stroke jenis sunbatan. Atau bisa pecah pembuluh darah atau stroke perdarahan.
“Kalau kejadian stroke sakit kepala sangat hebat, itu bisa tersumbat tiba-tiba pecah. Sakit kepala hebat bisa menjadi tiba-tiba stroke,” ungkap dr. Sukono.
Jika stroke sumbatan, maka pasien harus menjalani berbagai macam terapi untuk rehabilitasi dan pemulihan agar bisa mandiri. Dokter akan memperbaiki peluang pasien agar pola jalan menjadi lebih baik lagi.
“Tergantung dari masing-masing pasien kalau bicara peluang. Jika sudah tak bisa berjalan, apa yang bisa kami perbaiki lagi. Agar pasien bisa berjalan dengan lebih baik, lebih yakin, dan tidak jatuh,” tegasnya.
Discussion about this post