EXPOSSE.COMI JAMBI – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Jambi telah melaksanakan tugas yakni penyelamatan pada bencana kebakaran hingga bulan Mei ini sebanyak 26 kasus kebakaran, angka ini dinilai tinggi adapun kerugian di taksir hingga mencapai 450 Juta rupiah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Jambi Feriadi, ia juga mengatakan bahwa 80 persen disebabkan oleh arus pendek listrik. Sehingga memberikan upaya bagi masyarakat untuk waspada terhadap kabel-kabel yang mengelupas dirumah, serta memasang listrik yang sesuai dengan pemakaian.
“Awalnya memasang listrik 450, dinaikkan menjadi 1.300, mohon untuk mengganti jaringan lama ke yang baru, apalagi jika usia listrik di rumahnya itu 15 sampai 20 tahun”, jelas Feriadi saat di wawancarai pada Senin (9/5).
Tak hanya itu, ketidakmampuan kabel listrik yang terkelupas hingga memicu kebakaran, ditambah cuaca pada tahun ini tidak seperti dia tahun sebelumnya, tahun ini mungkin akan mengalamai musim panas kemarau hingga kejadian kebakaran menyebabkan api cepat merambat.
Selain karena arus listrik, kelalaian pada saat menggunakan kompor gas juga diwaspadai, sehingga menghimbau masyarakat diharapkan tidak lupa mematikan kompor sebelum meninggalkan rumah, dan jangan lupa mencabut sambungan listrik dari alat elektronik.
“Jika mau pergi lebih dari tiga hari cabut saja gas elpiji dari regulator, jangan lupa cabut semua alat elektronik dari listrik, kulkas dan sebagainya, ini upaya mencegah kebakaran”, Himbaunya.
Kemudian, untuk masyarakat kota Jambi agar menyimpan Call Centre 112 untuk keadaan gawat darurat, mulai dari kebakaran, bencana bahkan ganguan binatang untuk segara menghubungi bantuan.
“Apapun masalah nya kita tim siap 24 jam, terhubung dengan berbagai pihak, seperti gangguan dari orang dengan gangguan jiwa nanti kita sambungkan ke dinas sosial”, jelasnya.
Bercerita sedikit tentang penanganan kebakaran, untuk masyarakat jika melihat kebakaran agar segera menghubungi pemadam kebakaran, sehingga semakin cepat informasi yang diperoleh, maka akan semakin cepat ditindaklanjuti dan bisa meminimalisir kerugian nantinya.
“Para korban kebakaran pasti akan panik menyelamatkan nyawa mereka, harta mereka jika rumahnya terbakar, sehingga tidak mungkin mampu memanggil bantuan, untuk itu bagi masyarakat yang melihat kebakaran segera telpon 112”, jelasnya.
Secara eksklusif kepada Exposse menjelaskan terkait program kedepannya, Feriadi mengungkapkan bagaiman upaya peningkatan peralatan sarana dan prasarana yang harus lebih lengkap.
“Misalnya alat bantu evakuasi hewan seperti lebah yang memng harus memakai pakaian khusus, itu kami lengkapi, serta stick untuk menangkap ular”, ujarnya.
Selain sarana dan prasarana juga gencar dilakukan pelatihan diklat untuk para petugas, selain itu Feriadi mengatakan bahwa tanpa bantuan dan partisipasi masyarakat tidak bisa maksimal, sehingga ke depan akan membentuk relawan pemadam kebakaran di setiap kelurahan.
“Sehingga bisa nanti sosialisasi ke masyarakat, serta memberikan informasi terkait keadaan dilokasi dari relawan ke masyarakat, begitupun sebaliknya”, tutupnya.
Relawan pemadam kebakaran sangat dibutuhkan untuk percepatan informasi baik dari pihak pemadam kebakaran maupun ke masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh terkait penyelamatan pada bencana non kebakaran pada tahun 2022 di rentang waktu Januari hingga April sebanyak 87 kasus, dengan penyelamatan korban tenggelam meninggal berjumlah tiga orang, penyelamatan orang sebanyak sembilan, dengan angka 75 disebabkan oleh penyelamatan binatang. (Exp-003)
Discussion about this post