EXPOSSE.COMI JAMBI – Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Sebagai Keynote Speaker Direktur Jendral Aplikasi Informatika yaitu, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc dan Presiden RI Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Webinar membahas tentang LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA DIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
Pentingnya literasi digital untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar, dan berkolaborasi dengan lebih banyak orang. Pembelajaran abad 21 adalah suatu pembelajaran yang bercirikan Learning skill, skill dan literasi. Learning skill yaitu kegiatan pembelajaran yang didalamnya ditandai dengan adanya kerjasama, komunikasi, berfikir kritis, dan kreatif. Skill yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan. Literasi dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan membaca dan menulis.
Literasi digital bagi pendidikan, di tengah gelombang teknologi dan pandemi sekarang ini pertumbuhan teknologi digital dan media sosial menyimpan ceruk berupa tantangan dan ancaman. proses pembelajaran tatap muka terbatas, pembelajaran daring menuntut kita untuk lebih menggali, dan meningkatkan pemahaman tentang literasi digital.
Sementara, tantangan yang ada perlu didorong agar menjadi peluang transformasi dan kemajuan pendidikan. Indikator literasi digital di sekolah untuk basis budaya sekolah antara lain, jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga berbasis digital, frekuensi peminjaman buku bertema digital, jumlah kegiatan di sekolah yang memanfaatkan teknologi dan informasi, dan jumlah penyajian informasi sekolah dengan menggunakan media digital atau situs laman. (IKL)
Discussion about this post