EXPOSSE.COMIJAMBI – Sepanjang tahun 2024, Kota Jambi mengalami lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan. Hingga Desember 2024, tercatat sekitar 600 an kasus DBD dengan satu kasus kematian. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatatkan 312 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini Kartika, mengonfirmasi peningkatan tersebut.
“Di 2023 hanya 312 kasus, 2024 meningkat menjadi 600-an kasus,” ungkapnya.
Meski terjadi lonjakan kasus, jumlah kematian akibat DBD justru menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, tercatat 7 kasus kematian akibat DBD. Namun, menurut dr. Rini, angka tersebut tetap menjadi peringatan serius yang tidak boleh diabaikan oleh masyarakat.
Dinkes Kota Jambi menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah utama pencegahan DBD.
“Kami melakukan investigasi rutin setiap ada kasus DBD, dan sering kali ditemukan banyaknya jentik nyamuk di lingkungan sekitar,” ujar dr. Rini.
Ia menambahkan, tempat yang paling sering ditemukan menjadi sarang nyamuk adalah ban bekas yang terendam air hujan. “Penelitian menunjukkan hampir semua ban bekas yang tergenang air mengandung jentik nyamuk,” jelasnya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap barang-barang yang dapat menampung air, seperti ban, ember, atau wadah lainnya. Barang-barang tersebut disarankan untuk ditanam atau dibuang jika tidak digunakan.
Dinkes juga terus mengupayakan langkah-langkah preventif, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Selain itu, fogging (pengasapan) tetap dilakukan di wilayah yang terindikasi penyebaran DBD.
Namun, dr. Rini menegaskan bahwa fogging hanya bersifat pelengkap dan efektivitasnya bergantung pada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Fogging hanya efektif jika ada kasus yang mengarah pada penyebaran penyakit. Kita perlu kerja sama dengan masyarakat agar mereka lebih peduli melaksanakan PSN secara mandiri,” ujarnya.
Lonjakan kasus DBD di Kota Jambi menjadi panggilan bagi seluruh warga untuk lebih waspada. Kebersihan lingkungan, pengelolaan barang bekas, dan pemberantasan sarang nyamuk menjadi kunci utama dalam menekan kasus ini. Dengan langkah pencegahan yang lebih masif dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan angka kasus dan kematian akibat DBD dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang.(EXP-001)
Discussion about this post