EXPOSSE.COMI JAMBI – Mahal dan langkanya Harga Gula Pasir di Jambi, diminta oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, tidak mengundang kekhawatiran yang terlalu besar bagi masyarakat. Pasalnya, dalam beberapa hari ke depan, Indonesia akan mendapat impor gula sejumlah 268 ribu ton.
Gula tersebut nantinya akan dibagikan ke beberapa daerah di Indonesia yang mengalami krisis gula pasir. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ani Rosnifa, Jumat (20/3).
Gula pasir sebanyak 268 ribu ton yang akan datang dalam beberapa hari ini, diharapkan dapat menekan harga gula yang kenaikannya telah melebihi HET Rp12.500. Selain itu, juga akan ber koordinasi dengan KaKanwil Bulog dan para Distributor, seperti Abadi Makmur, PD Setia dan lainnya.
Kelangkaan gula ini terjadi, menurut Ani Rosnifa, karena sedang terjadinya masa tanam di beberapa daerah penyuplai gula di Indonesia, yakni; Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku, Lampung, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Mencapai Rp17 Ribu
Di Jambi sendiri, berdasarkan pantauan Exposse di lapangan, harga gula eceran di Pasar dan warung-warung dan swalayan, mencapai antara Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per-kilogramnya. Harga ini naik dari harga normal yang biasanya hanya berada di angka Rp12.500 per-kilogramnya untuk eceran dan Rp11.800 untuk grosir. Kenaikan harga gula pasir ini, melewati Harga Eceran Tertinggi (HET), Rp12.500.
Sementara itu, di beberapa Toko Grosir yang ada di Jambi, menjatah konsumennya, yakni masing-masing konsumen hanya bisa membeli sebanyak 3 kilogram gula pasir. “Saya hanya dijatah tiga kilo, dengan harga Rp15 ribu per-kilogram. Padahal saya sudah bilang membeli gula untuk dijual lagi di warung saya”, ujar salah seorang Pemilik Warung di Kawasan Mayang, yang mengaku berbelanja di salah satu Swalayan Grosir di daerah Lingkar Barat Kota Jambi.
Hal yang sama juga dibeberkan oleh beberapa pedagang lainnya di Kawasan Thehok, Kotabaru dan Jelutung, di Kota Jambi. Mereka juga hanya mendapatkan sedikit pasokan gula untuk dijual kembali di warungnya.
Pedagang Dilarang Menimbun Barang
Ani juga menghimbau kepada masyarakat Jambi, untuk jangan cemas dan membeli sesuai kebutuhan saja. Para pelaku usaha, juga diminta agar jangan melakukan penimbunan barang bahan pokok. “Masyarakat jangan lakukan penimbunan barang, apalagi bahan makanan pokok”, tutupnya.
Selain itu, menurut Ani Rosnifa, pihak Disperindag juga akan melakukan Pasar Murah selama bulan Ramadhan, bekerjasama dengan pihak Distributor dan Bulog, dengan harga Distributor. Hal ini dilakukan, agar mendapat kepastian menjelang bulan Ramadhan tentang ketersediaan stok Beras, tepung dan gula pasir selama dua hingga tiga bulan ke depan. (02)
Discussion about this post