EXPOSSE.COMIJAMBI — Suasana khidmat menyelimuti Balairungsari Balai Adat Kota Jambi, Selasa pagi (15/4), saat Wali Kota Jambi Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha secara resmi dikukuhkan sebagai Pemangku Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi. Pengukuhan ini dilakukan oleh Wakil Ketua LAM Provinsi Jambi, Datuk Mahfuzd HM bergelar Ranggo Mas Setio Guno, mewakili Ketua LAM Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, didampingi Ketua LAM Kota Jambi, Datuk Aswan Hidayat Usman.
Pengukuhan ini merupakan amanat dari Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 2 Tahun 2014, yang mewajibkan setiap kepala daerah dikukuhkan sebagai Pemangku Adat oleh LAM sesuai jenjang jabatannya setelah resmi dilantik. Maulana dan Diza sebelumnya telah dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi periode 2025–2030 oleh Presiden RI pada 20 Februari 2025.
Dalam prosesi adat yang penuh simbol budaya, mulai dari pemasangan Lacak, penyisipan Keris, hingga penyematan Pin LAM, Maulana dan Diza resmi memikul amanah sebagai penjaga nilai-nilai budaya dan pengayom masyarakat Jambi. Maulana, yang kini menyandang gelar adat Datuk, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan berkomitmen untuk memperkuat posisi adat dalam pemerintahan.
“Saya akan mendorong pembentukan Peraturan Daerah tentang hukum-hukum adat agar para Pemangku Adat hadir di semua tingkatan, hingga ke RT. Ini penting agar adat menjadi pedoman bertindak,” ujar Maulana.
Ia juga menegaskan bahwa pelestarian budaya akan digalakkan lewat festival dan event berkala yang melibatkan generasi muda.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, dianugerahi gelar Anggota Kehormatan LAM Kota Jambi. Penganugerahan dilakukan langsung oleh Wali Kota Jambi dan Ketua LAM Kota Jambi, dengan pengalungan Tanduk Buang dan pemasangan Pending, sebagai simbol cinta kasih dan silaturahmi dari masyarakat Kota Jambi.
“Penghargaan ini menjadi pelengkap dalam perjalanan hidup saya. Saya sangat terhormat,” ucap Sri Purwaningsih yang kini menyandang gelar adat Datin Sri.
Dalam sambutan tertulis Ketua LAM Provinsi Jambi, Datuk Hasan Basri Agus, yang dibacakan oleh Datuk Mahfuzd HM, ditegaskan bahwa Pemangku Adat memiliki peran penting dalam pembangunan dan pelestarian identitas lokal. Ia juga berharap kepemimpinan Maulana dan Diza dapat membawa perhatian besar terhadap penguatan lembaga adat.
Ketua LAM Kota Jambi, Aswan Hidayat, menyambut positif rencana pembuatan Perda Adat oleh Wali Kota.
“Ini yang paling kami tunggu. Kami siap berkolaborasi dan akan segera mengajukan draf Raperda bersama DPRD,” tegasnya.
Sebelum acara pengukuhan, dilakukan prosesi adat lengkap khas Melayu Jambi, mulai dari penjemputan di Grha Siginjai, arak-arakan kompangan, penyambutan dengan Tari Sekapur Sirih, Pencak Silat, Kato Bejawab, pembacaan Sholawat, hingga prosesi menaiki kepala kerbau menuju Balairungsari. Acara ditutup dengan Iwa atau pengumuman adat dan tradisi makan bersama benampan.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh adat, pejabat daerah, dan masyarakat umum. Momen ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada pemimpin daerah, tetapi juga sebagai langkah strategis mempererat sinergi antara pemerintahan modern dan nilai-nilai budaya lokal yang terus dilestarikan.(*/EXP-001)
Discussion about this post