EXPOSSE.COMIJAMBI – Pemerintah Kota Jambi mulai mengambil langkah strategis Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa harus menambah beban masyarakat.
Langkah ini ditandai dengan dilepasnya tim optimalisasi pajak dan retribusi daerah yang bertugas menyisir potensi-potensi PAD yang selama ini kurang tergarap.
Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa program ini bukan upaya menaikkan tarif pajak, melainkan mendorong efisiensi dan perluasan basis pemungutan yang selama ini belum optimal.
“Kita ingin meningkatkan PAD tanpa menaikkan pajak. Prinsipnya, masyarakat tidak boleh terbebani, tapi pemerintah tetap mendapatkan ruang fiskal untuk pembangunan,” ujar Maulana, Rabu (14/5/2025).
Ia menekankan bahwa pelayanan publik harus tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan fiskal daerah. Dengan optimalisasi pemungutan pajak dan retribusi yang tepat sasaran, pemerintah bisa meningkatkan kualitas pelayanan tanpa menambah tekanan ekonomi ke warga.
Tim yang diterjunkan tidak hanya terdiri dari OPD teknis, tetapi juga melibatkan camat se-Kota Jambi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa koordinasi berjalan dari tingkat kota hingga wilayah administratif terkecil.
“Semua OPD yang punya kaitan dengan pendapatan daerah harus bergerak. Tapi dengan catatan: jangan pakai cara-cara yang berbelit dan menyulitkan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, kunci dari keberhasilan program ini ada pada kemudahan sistem dan pelayanan yang proaktif.
“Pastikan masyarakat mudah membayar dan puas dengan pelayanannya. Jangan buat mereka repot hanya untuk urusan pajak atau retribusi,” imbuhnya.
Dengan langkah ini, Pemkot Jambi berharap mampu memaksimalkan potensi PAD tanpa harus menyentuh ranah tarif dan beban tambahan bagi masyarakat. (EXP-001)
Discussion about this post