EXPOSSE.COMIJAMBI– Pemerintah Kota Jambi kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda kawasan padat penduduk. Salah satu langkah konkret yang segera diwujudkan adalah pembangunan Kolam Retensi Griya Lingga Permai di Kelurahan Paal V, Kecamatan Kotabaru.
Kawasan ini selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan genangan air setiap musim hujan. Karena itu, pembangunan kolam retensi dengan luas hampir 9 hektare menjadi prioritas utama dalam program pengendalian banjir di pusat kota.
Pada Senin (13/10), Wali Kota Jambi, dr. Maulana, MKM, bersama Wakilnya Diza Hazra turun langsung meninjau lokasi pembangunan bersama tim teknis, Asisten I, Ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam peninjauan itu, Maulana juga memastikan proses pengukuran lahan rumah warga terdampak berjalan lancar.
“Target kami, pengerjaan kolam retensi ini sudah mulai pada bulan November. Saya minta proses penggalian dilakukan secepat mungkin karena Februari nanti kita sudah masuk musim hujan,” tegas Wali Kota.
Menariknya, proyek ini tidak hanya difokuskan sebagai solusi pengendali banjir, tetapi juga dikonsep multifungsi. Pemerintah Kota Jambi akan mengembangkan kawasan kolam retensi menjadi danau wisata ramah lingkungan, lengkap dengan area rekreasi, olahraga air, taman kota, jalur pedestrian, serta ruang usaha kuliner untuk mendukung UMKM lokal.
“Kami tidak hanya ingin menyelesaikan masalah banjir, tapi juga menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat. Nantinya ini bisa jadi ruang publik yang sehat, hijau, dan jadi ikon baru kota,” ujar Maulana optimistis.
Secara teknis, kolam ini dirancang dengan luas genangan air sekitar 83.000 meter persegi, kedalaman rata-rata 1,8 meter, serta volume tampung air mencapai 99.600 meter kubik. Total kebutuhan lahannya mencapai 97.053 meter persegi, berlokasi strategis di belakang Pasar Buah Paal V yang merupakan titik penting untuk mengurai genangan air di kawasan padat penduduk.
Pembangunan kolam retensi ini juga menarik karena menggunakan pola pembiayaan kolaboratif lintas pemerintah. Total anggaran sekitar Rp75 miliar, terdiri dari Rp45 miliar dari pemerintah pusat, Rp25 miliar dari pemerintah provinsi, dan Rp5 miliar dari Pemerintah Kota Jambi.
“Sistem pembiayaannya unik, seperti gotong royong. Semua pihak terlibat agar pembangunan bisa tuntas dan memberi manfaat luas,” kata Maulana.
Selain sebagai infrastruktur pengendali banjir, proyek kolam retensi Griya Lingga Permai juga menjadi wujud pembangunan berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana hidrometeorologi.
Nantinya, kawasan ini diharapkan menjadi ruang terbuka hijau yang nyaman bagi warga, sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.
“Kalau ini sukses, akan jadi contoh kolaborasi antara infrastruktur teknis dan ruang hidup masyarakat yang produktif,” tutup Maulana.(EXP-001)
Discussion about this post