EXPOSSE.COMI JAMBI – Museum Siginjei menggelar seminar kajian koleksi Songket Jambi pada Kamis (1/9). Dengan para narasumber yang berprestasi dan berpengalaman di bidang Songket Jambi, serta menjadi pakar untuk perjalanan Songket Jambi, pembicara juga ada yang merupakan seorang pebisnis songket Jambi yang sukses. Di antara Narasumber yang hadir di acara tersebut, adalah; Pemilik dari Songket Cik Mia Jambi, Zainul Bahri selaku pakar Songket dan pendiri rumah songket Danau Sipin, serta Ida Maryati yang menjelaskan terkait perkembangan songket Jambi.

Peserta yang dihadiri oleh para Mahasiswa, Dosen, pengrajin serta masyarakat umum. Bersama-sama mendengarkan diskusi terkait songket Jambi.
Pembahasan pertama adalah terkait usaha songket yang dijalani oleh Mania nama asli dari Cik Mia yang merupakan Pemilik dari Cik Mia songket Jambi, ia menjelaskan bagaimana proses menenun hingga menjadikan songket, mulai dari selendang yang butuh 3.000 benang dan kain itu membutuhkan 7.000 benang. “Benang-benang ini harus hati-hati jangan sampai terlilit satu sama lain jadi harus benar-benar rapi”, ucapnya.

Selanjutnya, materi disampaikan oleh Datuk Zainul Bahri, seorang pakar songket, ia memaparkan bagaimana banyaknya songket apalgi dari pulau Sumatera, sehingga mengharapkan nanti akan ada kajian kembali terkait songket Jambi. “Adakan pengkajian kembali bersma pihak Museum dan pihak ahli untuk membahas songket”, ucapnya.
Menurutnya, saat ini menginginkan perkembangan songket Jambi terutama di Danau Sipin Kota jambi, mengembangkan Songket Sipin Jajaran contohnya motif Klenteng Hwa Lengkeng, Motif Candi Solok Sipin.
Saat sesi wawancara, Datuk Zainul Bahri mengatakan untuk generasi muda agar mengenali dan mengetahui songket Jambi agar tetap ada. Serta mencintai songket Jambi
“Dengan adanya rumah tenun Danau Sipin kita mau masyarakat serta anak muda memahami itu bagaimana menenun, apalagi anak muda mereka harus belajar tentang budaya Jambi ini”, jelasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Panitia Pelaksana, Muzakkir mengatakan kegiatan seminar kajian koleksi mengenai songket Jambi, untuk dilestarikan dan dikembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Jambi.
“Nanti rekomendasi dari para peserta tadi kita diskusi akan kita tentu usahakan untuk melakukan tindaklanjuti kedepannya”, tutupnya. (Exp-003)
Discussion about this post