EXPOSSE.COMIJAMBI– Sekitar 140 hektar sawah di Kota Jambi alami kekeringan saat musim kemarau tahun ini. Hal ini disampikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Boy Evridal Asri.
Lebih lanjut ia mengatakan dari 140 hektar tersebut setengahnya mengalami kekeringan parah.
Untuk diketahui, saat ini, Kota Jambi memiliki 520 hektar lahan pertanian sawah. 270 hektarnya telah di tanami padi dan setengahnya mengalami kekeringan.
Untuk mengantisipasi gagal panen, Pemkot Jambi saat ini telah melakukan sistem pompanisasi untuk mengalirkan air ke sawah sawah masyakat. Namun, menurut Evridal sistem pompanisasi ini tergantung dari ketersediaan air.
“Jika air ada makan sistem ini bisa berjalan, namun jika tidak ada sumber air maka tidak bisa berfungsi, kita bersyuk saat ini secara keseluruhan sampai saat ini masih ada sumber air,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan memang ada beberpa lokasi yang tidak memiliki sumber air, namun kondisinya masih bisa bertahan.
Untuk itu pihaknya berharap di Agustus ini sudah ada hujan sehingga sawah masih bisa terus mendapatkan air.
Evridal mengatakan lokasi sawah yang mengalami kekeringan tersebut tersebar di empat Kecamatan di Kota Jambi yaitu Jambi Timur,Telanai, Danau Teluk dan Pelayangan.
“Jadi yang mengalami kekeringan dan kekeringan parah tersebut lokasinya menyebar dan tidak terpusat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Evridal mengatakan saat ini memang tidak semua lahan pertanian sawah di Kota Jambi produktif. Hal ini karena pihaknya di Juni dan Juli kemarin melakukan program pengunduran masa tanah mengigat potensi kemarau saat ini.
Namun ada beberapa petani yang telah terlanjur menaman padi saat itu. Untuk itu yang telah terlanjur tanam ini di usahakan jangan sampai gagal panen.
“Jadi kemarin itu, kita ada program memundurkan masa tanam agar petani bisa menghindari musim kering ini,” tutupnya.(EXP-001)
Discussion about this post