EXPOSSE.COMIJAMBI – Di balik permukaan tenang perairan Jambi, ada semangat hidup baru yang tengah tumbuh. Ikan Arwana Green Pino (Scleropages formosus), spesies endemik yang nyaris hilang akibat eksploitasi dan rusaknya habitat, kini menemukan harapan baru berkat inisiatif berkelanjutan dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
Melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Thaha, Pertamina menginisiasi Program Budidaya Arwana Green Pino sejak tahun 2022. Program ini digagas lewat skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dan dijalankan bersama Kelompok Arwana Perak Lestari dengan pendampingan teknis dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sei Gelam.
Apa yang dimulai sebagai proyek konservasi kini berkembang menjadi penggerak ekonomi lokal. Tak hanya menghidupkan kembali spesies langka, program ini juga menumbuhkan kesadaran dan keterampilan baru bagi masyarakat sekitar.
Hingga kini, 150 ekor Arwana Green Pino berhasil dibudidayakan. Sebanyak 80 ekor telah dilepasliarkan ke perairan konservasi Batang Sumay di Kabupaten Tebo, memperkuat langkah pelestarian jangka panjang. Sementara 60 ekor lainnya sedang dalam fase pembesaran dan disiapkan menjadi calon indukan di masa mendatang.
Namun perjalanan ini tak selalu mulus. Tantangan seperti cuaca ekstrem sempat mengakibatkan kematian sejumlah ikan. Meski demikian, semangat kelompok tak surut. Mereka terus berinovasi, memperbaiki infrastruktur kolam, dan meningkatkan sistem pemantauan.
Mahyudin, Ketua Kelompok Arwana Perak Lestari, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang tak hanya mendorong pelestarian satwa, tapi juga penguatan usaha berbasis lingkungan.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa budidaya ikan bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tapi juga soal kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan. Kami bangga bisa menjadi bagian dari gerakan ini,” ujarnya.
Tak berhenti di Arwana Green Pino, kelompok ini juga mengembangkan budidaya ikan lain seperti gurami, lele, kelemak, gabus, nila, koi, dan bahkan Arwana Golden Red. Strategi diversifikasi ini membuktikan bahwa konservasi bisa berjalan selaras dengan penguatan ekonomi masyarakat.
Bagi Pertamina, program ini bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, inisiatif ini adalah langkah strategis mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), tujuan 14 (Ekosistem Laut), dan tujuan 17 (Kemitraan).
“Kami percaya bahwa konservasi dan pemberdayaan ekonomi bisa berjalan beriringan. Kuncinya adalah sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Itulah yang kami bangun di Jambi melalui program ini,” tutup Nikho.
Dengan semangat kolaboratif yang kuat dan visi keberlanjutan yang jelas, Program Budidaya Arwana Green Pino tak hanya melestarikan spesies langka, tapi juga menghidupkan harapan baru bagi masyarakat lokal—sebuah harmoni antara ekonomi dan ekologi yang layak dicontoh.(*/EXP-001)
Discussion about this post