EXPOSSE.COMI JAMBI – Elektabilitas Pasangan, dinilai sangat menentukan penjaringan suara yang didapatkan oleh Calon Gubernur yang maju dalam Bursa Pemilihan Gubernur di Jambi, pada 9 Desember 2020 ini.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Research and Consulting, Muslimin Tanja, dalam acara Rilis Hasil Survey Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batanghari di Restoran Aneka Rasa, Kota Jambi, Kamis (3/12) sore.
CE-Ratu Munawaroh Tertinggi
Dalam Rilis tersebut, Pasangan (Paslon) Cek Endra-Ratu Munawaroh didaulat sebagai Paslon dengan hasil survey tertinggi di Jambi, dengan jumlah elektabilitas mencapai 42,2 persen. Pasangan Calon 02, Fachrori Umar-Syafril Nursal unggul Kota sungaipenuh, Kerinci dan Bungo, dengan mencapai elektabilitas 23,3 dan Paslon Nomer 3 unggul di Kabupaten Merangin, dengan elektabilitas mencapai 26,4.
Elektabilitas tertinggi untuk CE-Ratu Munawaroh ini diperoleh dari beberapa kriteria, yakni; memiliki pengalaman memimpin sebesar 22.3 persen, memiliki Visi dan Misi yang bagus 14.3 persen, Sudah terbukti kerjanya 10.3 persen, bisa dipercaya 7.3 persen, dekat dengan kaum milenial 1.9 persen, dekat dengan tokoh agama 1.6 persen, dan lainnya sebesar 2.8 persen.
Hal ini, menurut Muslimin, ditunjang oleh besarnya jumlah pemilih perempuan di wilayah Jambi. Kecenderungan pemilih wanita untuk memilih kaumnya sebagai wakil, merupakan alasan untuk memilih Ratu Munawaroh, yang otomatis juga mengangkat posisi Cek Endra sebagai pasangannya.
Tergantung Adanya Tsunami Politik
Namun, elektabilitas dari hasil survey ini, tidak menjadi garansi akan berlangsung hingga hari ini. Jika terjadi Tsunami Politik, maka akan terjadi pergeseran persentase elektabilitas kembali. Tsunami Politik tersebut, bisa berasal dari Paslon sendiri atau pun dari pihak luar. Hal ini akan sangat mempengaruhi perolehan suara yang akan diraih pada hari H pada 9 Desember mendatang.
Misalkan, terungkap suatu kasus yang akan mencoreng nama baik Paslon atau pasangannya, otomatis itu akan menggerus suara mereka.
Survey ini sendiri, dilakukan oleh Puspoll dengan pemilihan sample secara acak (probability sampling), dengan menggunkan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap kabupaten.
Dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, margin of error +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan sampel kelurahan/desa yang tersebar di Provinsi Jambi
Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 20-25 November 2020 melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview) terhadap 1.200 orang dan merupakan masyarakat dewasa yang terdaftar sebagai pemilih di Pilgub 2020.
Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Dalam quality control tidak ditemukan adanya kesalahan berarti. (uni)
Discussion about this post