EXPOSSE.COMI – SAROLANGUN – Sejak tahun 2017 yang lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun sudah melakukan pembekalan, pelatihan dan fasilitasi uji kompetensi bagi tenaga kerja konstruksi (TKK) alias para pekerja sebagai tukang di Kabupaten Sarolangun.
Kabid Program Dinas PUPR Guldi Afrianto, ST mengatakan bahwa program Fasilitasi uji kompetensi bagi para tukang tersebut, bertujuan agar mendapatkan tenaga terampil di bidang konstruksi ini secara terampil dan profesional yang dibekali berupa sertifikasi dari Lembaga Pengawasan Jasa dan Konstruksi (LPJK) Provinsi Jambi, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Hingga saat ini, katanya sudah ada 351 orang tukang yang sudah memiliki sertifikasi dari kegiatan pembekalan, pelatihan dan Fasilitasi uji kompetensi tenaga tukang tersebut.
“Sudah ada 351 Tukang yang sudah kita lakukan sertifikasi dalam meningkatkan tenaga yang terampil di bidang jasa konstruksi sehingga dapat melahirkan karya infrastruktur yang berkualitas dan memberikan kinerja terbaiknya untuk kemajuan pembangunan infrastruktur,” katanya, Senin (05/09).
Sebanyak 351 orang tukang tersebut terdiri dari 62 orang tukang bata sebanyak dua angkatan, 62 orang tukang keramik dari dua angkatan, 31 orang tukang cat atau satu angkatan, 31 orang tukang platon atau satu angkatan, 62 orang tukang beton atau dua angkatan, 31 orang tukang plester atau satu angkatan, 31 orang tukang kayu atau satu angkatan.
“Dan 41 orang tukang bangunan umum, yang merupakan bantuan dari PT Semen Padang. Ratusan tukang yang sudah sertifikasi itu tersebar dari seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun,” katanya.
Katanya, pada tahun 2020 ini sebenarnya pihak Dinas PUPR akan kembali melakukan uji kpmpetensi bagi tenaga terampil konstruksi tersebut, namun karena dampak penularan wabah pandemi virus corona sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut ditunda, dan anggaran kegiatan dilakukan refocusing.
“Rencananya tahun 2020 ini dilaksanakan untuk 120 peserta dengan empat angkatan, karena pandemi virus corona dilakukan refocusing anggaran dan kegiatan tidak diperbolehkan untuk mengumpulkan orang banyak. Insa allah kedepan akan tetap dilaksanakan, kalau pandemi ini sudah berakhir Insa allah akan kita anggarkan kembali, “katanya.
Gunanya, kata dia misalnya, seorang tukang cat ini akan mendandani gedung sehingga menghasilkam suatu karya dan kerja yang maksimal. Begitu juga dengan para tukang keramik, tukang bata, tukang kayu dan sebagainya.
Dimana tentunya para tenaga terampil di Kabupaten Sarolangun dapat bekerja dengan profesional, disiplin dan berkualitas.
Menariknya, seorang tukang yang sudah sertifikasi akan memiliki kompetensi dan dapat menambah penghasilan bagi mereka, apalagi saat ini dalam lelang proyek pembangunan infrastruktur, mengharuskan para tenaga terampil konstruksi atau tukang memiliki sertifikasi.
“Besaran biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor itu beda, bagi tukang yang punya sertifikasi dengan yang tidak,” katanya. (Fas)
Discussion about this post