Integritas, Intelektualitas dan Kepekaan Sosial Ketua DPRD Dipertanyakan
HADIRNYA virus corona (Covid 19) tentu sudah kita ketahui bersama, dan telah ditetapkan pula oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi global (Terjangkitnya sebuah wabah hampir merata di seluruh Dunia) Dan situasi terkini adalah 168 Negara telah mengonfirmasi terjangkit virus corona termasuk Indonesia yang memunculkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat. Yang secara angka sudah mencapai 417.582 kasus dengan jumlah kematian 18.612 korban jiwa, sembuh 107.247 jiwa manusia (Dunia) #datasementara.
Untuk Lokal Nasional (686 pasien positif Covid 19, 55 meninggal, dan 30 pasien sembuh). Sedangkan untuk di Provinsi Jambi (173 Orang Dalam Pemantauan, 11 Pasien Dalam Pengawasan, 3 Pasien menunggu hasil uji labor, dan 1 Meninggal).
ArtikelTerkait
Hal ini menunjukkan bahwa kasus corona adalah fakta yang benar-benar serius karena bisa menyebabkan kematian dalam jumlah besar, dan setiap waktu jumlah korban Covid 19 dapat mengalami peningkatan yang signifikan akibat penyebaran virus melalui penularan.
Berdasarkan sikap dan penyampaian ketua DPRD Kota Jambi, terkait Kunker yang tetap mereka lalukan di tengah Wabah Covid-19 yang tengah melanda, kami selaku mahasiswa mengambil kesimpulan bahwa ketua DPRD tidak layak untuk memimpin, sekaligus mengemban amanah-amanah perjuangan dan harapan dari masyarakat Kota Jambi.
Kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Jambi, menuntut:
- Meminta pertanggungjawaban moral dan Intelektual dari yang bersangkutan atas ketidakmampuan menyikapi kondisi yang tergolong darurat, yang bisa mengancam kelangsungan hidup masyarakat Kota Jambi secara global.
- Meminta agar Badan Kehormatan untuk memanggil dan memberikan sanksi atas kebodohan statement yang dilakukan oleh yang bersangkutan, yang notabene adalah merupakan seorang Wakil Rakyat Kota Jambi.
- Meminta kepada partai yang bersangkutan untuk memberikan sanksi tegas atas kecerobohan yang berkategori pelecehan sosial oleh oknum tersebut. Hal ini bertentangan dengan usaha Pemkot Jambi yang saat ini sedang berusaha menangani dan mengantisipasi pandemi corona dengan serius dan maksimal di Kota Jambi. (E-01)
Discussion about this post