EXPOSSE.COMI JAMBI – Gonjang ganjing dan maraknya pemberitaan di berbagai media online dan cetak, bahwa Kampus Universitas Batanghari (Unbari) terancam ditutup dan kegiatan akademisnya akan dihentikan, adalah tidak benar. Sanggahan ini disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Rektor Unbari, Prof. Dr. Herri MBA, dalam Jumpa Pers di Kampus Unbari, Senin (6/6).
Menurut Herri, saat ini, pengelolaan Unbari saat ini telah diambilalih sementara oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pengelolaan tersebut diambilalih, hingga kedua belah pihak bisa mencari solusi terbaik, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Untuk itu, menurut Herri, pembelajaran di Kampus Universitas Batanghari (Unbari) tetap berjalan seperti biasa. Tak terganggu dengan persoalan yang tengah berlangsung antara pihak yayasan dengan Unbari.
Seluruh mahasiswa dan masyarakat luas diminta untuk tidak cemas atau pun terganggu dengan pemberitaan yang ada. “Jangan cemas, tidak benar kegiatan belajar akan terganggu atau pun kampus terancam ditutup. Unbari saat ini dikelola oleh Kementerian. Jadi tak perlu cemas. Kita tidak tahu, itu isu dari mana,” ujar Herri.
Menurut Herri, tidak semudah itu, untuk menutup kampus yang memiliki ribuan mahasiswa dan selama ini berjalan dengan baik proses pembelajarannya. Kementrian sudah pasti akan turun tangan, pasti tidak akan tinggal diam, karena ini menyangkut nasib ribuan mahasiswa yang sedang belajar.
Herri yang juga adalah Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah X untuk empat Provinsi di Sumatera, mengajak seluruh pihak, agar tetap menjaga kondusivitas kampus, karena telah memiliki jumlah mahasiswa yang hampir mencapai angka 5 ribu dan sekitar 16 ribu alumni kampus.
“Bahkan mahasiswa yang mau diwisuda tnggal 25 mendatang, ijazahnya sudah ditandatangani. Kita harap yayasan segera menyelesaikan permasalahan ini”, tutupnya.
Sementara Yayasan mengadakan rapat untuk pengelolaan Unbari ke depannya, Herri mengatakan akan melaksanakan tugas dan akan tetap menjalankan proses pembelajaran. Ia berharap persoalan tersebut akan cepat selesai, karena sudah difasilitasi mulai pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya, termasuk kementrian. (Exp-006)
Discussion about this post