EXPOSSE.COMI JAMBI – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi Turun Lapangan (Turlap) usai mendapatkan laporan dari warga RT 07, Kelurahan Kenali Asam Bawah, yang melaporkan adanya dugaan toko beralih fungsi menjadi sebuah gudang di kawasan tersebut.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Jambi, Joni Ismed, Kamis (07/01), meminta kepada pihak kecamatan dan kelurahan setempat, untuk mengawasi, memantau dan memindahkan toko yang dijadikan gudang tersebut ke daerah khusus pergudangan.
“Kita meminta pihak kecamatan dan kelurahan untuk memantau, bila perlu buat surat-surat kepada Satpol PP, Disperindag dan Dinas Kesehatan,” tegas Joni Ismed.
Ia menambahkan, bangunan tersebut harus ditindaklanjuti, izinnya seperti apa. Jika gudang tidak sesuai atau tidak layak di peruntukkan, maka dari itu harus disegel.
Dilihat di lapangan, gudang tersebut juga menjemur beberapa sembako, seperti beras dan kerupuk yang tidak layak dikonsumsi. “Terdapat beras yang tidak layak dikonsumsi dijemur kembali. Ini dilarang untuk diedarkan ke masyarakat, berbahaya karena beracun,” tuturnya.
Kepada pemilik gudang, Joni meminta untuk berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk segera memindahkan aktivitasnya, dalam batas waktu sebulan.
“Jika ingin membuka tokoh silahkan dibuka, kalau untuk membuka gudang, bukanlah di sini tempatnya, karena untuk gudang hanya di daerah Lingkar Selatan,” tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, Waludi, pemilik toko mengatakan, bahwa pihaknya telah memiliki izin yang dikeluarkan PTSP, yakni berupa izin distributor. “Disini kita ada izin dari PTSP yang disarankan berupa distributor. Kalau tidak ada izin kita juga tidak berani membuka ini,” jelasnya.
“Saat diminta untuk pindah, kita akan melihat di lapangan kondisinya seperti apa, memang ini untuk belanja orang-orang di sini,” sambungnya.
Beberapa sembako yang didapati dijemur, dirinya mengatakan bahwa itu merupakan sisa dari banjir saat hujan deras melanda kota jambi beberapa waktu lalu.
“Semua hancur, dan ada beberapa yang sudah saya kirim ke Palembang, kita pun rugi banyak. Makanya di sini kita jemur dan sortir, mana yang bagus kita pisah dan yang tidak bagus akan kita buang,” tutupnya. (Exp-003)
Discussion about this post