Tuntas dan Terpercaya
No Result
View All Result
Jurnalisme Warga
  • EKONOMI BISNIS
  • POLITIKA
  • HUKUM
  • POSE
  • SEHAT
  • SAINS
  • NASIONAL
  • WANITA
  • OPINI
  • LINGKUNGAN
  • SENI BUDAYA
  • WISATA
No Result
View All Result
Tuntas dan Terpercaya
  • EKONOMI BISNIS
  • POLITIKA
  • HUKUM
  • POSE
  • SEHAT
  • SAINS
  • NASIONAL
  • WANITA
  • OPINI
  • LINGKUNGAN
  • SENI BUDAYA
  • WISATA
Home LINGKUNGAN

TUNIDI

Petani Agroforestri yang berdampingan dengan Gajah di Taman Nasional Bukit Tigapuluh

by Editor
31 December 2024
0
TUNIDI
0
SHARES
5
VIEWS
ShareTweetSend

EXPOSSE.COMI JAMBI – Pagi baru saja menyapa, ketika Tunidi, seorang petani kopi dan karet, melangkah keluar dari rumahnya di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi.

Di tengah kabut tipis yang menyelimuti Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), ia memulai rutinitasnya dengan penuh semangat.

Tangannya cekatan memetik buah kopi merah ranum sambil memastikan pohon-pohon karet di kebunnya tetap bersih dari dedaunan kering.

ArtikelTerkait

Pemkot Jambi Salurkan Gerobak Motor Pengangkut Sampah, Maulana: Harus Bersih Kalau Mau Jadi Kota Wisata

Pemkot Jambi Salurkan Gerobak Motor Pengangkut Sampah, Maulana: Harus Bersih Kalau Mau Jadi Kota Wisata

17 October 2025
Pemkot Jambi Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Kebakaran dan Angin Puting Beliung

Pemkot Jambi Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Kebakaran dan Angin Puting Beliung

14 October 2025
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Dukung Pelestarian Alam Melalui Program TJSL Ecosantara, Aksi Nyata Tebar Kehidupan di Jambi

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Dukung Pelestarian Alam Melalui Program TJSL Ecosantara, Aksi Nyata Tebar Kehidupan di Jambi

10 October 2025
Setara Jambi Ajak Anak Muda Ubah Sampah Jadi Tanggung Jawab Bersama

Setara Jambi Ajak Anak Muda Ubah Sampah Jadi Tanggung Jawab Bersama

7 October 2025

Namun, bagi Tunidi, bercocok tanam bukan hanya soal panen dan hasil. Ada tantangan unik yang ia hadapi; berbagi ruang hidup dengan gajah liar.

Tunidi, pria berusia 37 tahun, memilih menjalankan sistem agroforestri dengan mengombinasikan kopi dan karet di lahan pertaniannya. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, kopi bukanlah tanaman yang disukai oleh gajah, berbeda dengan sawit yang kerap menjadi sasaran hewan besar itu.

“Kopi bisa melindungi lahan karet dari jamur akar putih dan membuatnya lebih bersih. Selain itu, gajah juga tidak suka tanaman kopi, jadi ini cara kami untuk bisa berdampingan dengan mereka,” ungkap Tunidi dengan senyum tipis.

Untuk menghindari dari serangan nyamuk di kawasan ini, ada cerita lain. Tunidi punya trik sederhana, ia mengikat sebuah kaleng kecil ke pinggangnya, dimana obat nyamuk bakar diletakkan. Asap dari kaleng itu cukup efektif mengusir serangga-serangga pengganggu.

Tunidi memiliki cara unik dalam membudidayakan kopi di kebunnya. Awalnya, ia menanam bibit kopi liberika yang terkenal tahan terhadap serangan jamur akar putih. Setelah pohon kopi tumbuh, ia memotong batangnya di bagian tengah dan menyambungnya dengan pohon kopi robusta.

“Liberika itu tahan terhadap jamur akar putih, makanya saya sambung dengan pohon kopi robusta. Hasilnya jadi lebih tahan terhadap hama, tapi kualitasnya tetap robusta,” jelas Tunidi.

Hasil inovasi ini ternyata membuahkan kopi robusta yang tidak hanya sehat, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini, 1 kilogram biji kopi robusta yang sudah dikeringkan dihargai Rp50 ribu, sedangkan buah kopi merah dihargai Rp10 ribu per kilogram.

Tunidi merupakan anggota Kelompok Tani Harapan Jaya yang berkolaborasi bersama dengan WWF. Bibit kopi pertama yang ditanamnya berasal dari bantuan organisasi tersebut.

Dalam prosesnya, Tunidi dan kelompoknya menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Meskipun hasil panen kopi mereka belum dijual secara luas, Tunidi optimis dengan masa depan. Ia berharap ke depannya agroforestri ini dapat meningkatkan pendapatan keluarganya sekaligus menjaga ekosistem TNBT.

“Kopi ini bukan cuma soal hasil, tapi juga bagaimana kami bisa hidup berdampingan dengan gajah dan menjaga lingkungan,” tuturnya penuh harap.

Menurut Tunidi, menanam kopi di antara pohon karet memiliki banyak keuntungan. Selain menghalau jamur akar putih pada karet, kopi juga membantu melindungi lahan dari angin kencang. Kombinasi ini menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk kedua tanaman.

“Kopi juga mampu menjadikan lahan karet kita menjadi lebih bersih dan tidak lembab”, ujarnya.

Kini, dengan pohon karetnya yang telah berusia 10 tahun, Tunidi semakin yakin bahwa langkahnya mengadopsi sistem agroforestri adalah keputusan yang tepat.

“Kalau kopi terus ditanam, saya yakin penghasilan kami akan lebih baik,” katanya.

Meski perjalanan masih panjang, Tunidi tidak gentar. Ia percaya bahwa kopi adalah solusi yang menjanjikan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga untuk menjaga keberlangsungan alam.

Dengan semangat yang terus menyala, ia melanjutkan langkahnya sebagai petani agroforestri, menghadapi tantangan dengan tangan terbuka dan hati penuh harapan.

Untuk diketahui, agroforestri adalah sistem pengelolaan lahan yang mengombinasikan penanaman pohon dengan tanaman pertanian dan/atau peternakan dalam satu lahan yang sama. Tujuan utama dari agroforestri adalah meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan keberagaman ekosistem pertanian dengan memanfaatkan interaksi positif antara komponen kehutanan dan pertanian.(IMG)

Tags: AgroforestryPetani KaretPetani KopiTaman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)Tebo

Discussion about this post

October 2025
S M T W T F S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Sep    

BERITA TERBARU

  • 500 Personel Dikerahkan, Satgas Geng Motor Siap Jaga Kota Jambi dari Aksi Kriminal
  • Pemkot Jambi Salurkan Gerobak Motor Pengangkut Sampah, Maulana: Harus Bersih Kalau Mau Jadi Kota Wisata
  • Pemkot Jambi Tegas Cegah Perdagangan Orang, Maulana: Lindungi Perempuan dan Anak
  • Sinergi TNI dan Pemprov Jambi: Danrem 042/Gapu dan Kadis TPHP Teken MoU Cetak Sawah Rakyat Dukung Ketahanan Pangan Nasional
  • Go Live Like a Pro: IM3 dan TikTok Ajak Mahasiswa UNRI Berkarya di Dunia Digital

EXPOSSE

Berbeda dengan media digital lainnya, EXPOSSE tidak mengutamakan kecepatan dalam penyajian berita. Namun lebih mengutamakan keakuratan data, serta penyajian yang mendalam.
EXPOSSE, sebenarnya adalah nama yang telah kami persiapkan sejak 2013 lalu. Sesuai dengan namanya; EXPOSSE akan mengupas tuntas, hal-hal penting dan terkini. Berpihak pada kebenaran dan kebaikan bagi masyarakat luas.

KATEGORI

  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • EKONOMI BISNIS
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • KOTA JAMBI
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIKA
  • POSE
  • REGIONAL
  • SAINS
  • SEHAT
  • SENI BUDAYA
  • WANITA
  • WISATA

Ikuti Kami

  • Exposse
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman

© 2020 Exposse - Jl Depati Parbo, Lorong Rizky II RT 13 No 40C Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi. Developed by Ara.

No Result
View All Result
  • Exposse
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman

© 2020 Exposse - Jl Depati Parbo, Lorong Rizky II RT 13 No 40C Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi. Developed by Ara.